Kamis, 15 September 2011

Haruskah Aku Diam

Disaatku memulai aku 
tak mengerti apa-apa
disaatku menjalani
aku sedikit mengerti 
disaat aku mengerti 
aku sedikit lebih bisa
disaatku aku bisa 
aku sedikit ada protes 
disaatku banyak protes 
karena aku sudah sedikit ada kritik
disaat aku banyak kritikan
aku sedikit punya musuh 
disaat aku punya musuh
saat aku keluar 
aku merasa punya kebebasan 
disaatkan aku bebas 
aku mersa menjadi orang yang terbuang 
dan disaat aku dibilang pecundang 
Akupun berani berkata 
Aku punya jati diri 
Dan aku tidak opurtunis seperti dirimu 
Yang hanya bisa diam… diam… dan diam… 
Bersenang-senang dan menikmati semuanya 
Padahal itu adalah hal yang busuk 
Yang tak akan pernah aku dekati, 
Kau sampah… 
Diapun sampah… 
Merekapun sampah… 
Seperti dia Sang Sampah yang selalu Mengingkari jajnji-janji manisnya

04/09/20101
Bulan sabit tengah malam 
Karya: Wandra

Senin, 03 Januari 2011

Sejarah Berdirinya Desa Cinta Mulya

Selayang Pandang awal berdirinya Desa Cinta Mulya

Desa Cinta Mulya diresmikan pada bulan Maret 1983. Desa CInta Mulya sendiri pada awalnya adalah bagian dari Desa Cisempur. Untuk mendirikan Desa Cinta Mulya yang akan dimekarkan dari Desa Cisempur maka dibentuklah Panitia pemekaran yang terdiri dari sebagai ketua adalah Abat Darmawan, sekretaris Ahmad Sanusi dan Bendahara adalah Aleh angotanya yaitu Endang Ratma, Uwu Soma dan Atung Suryana, Oyo dan Ending Sutisna.yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala Desa Cisempur. Tugas panitia Pemekaran ini adalah menampung aspirasi dari masyarakat. Panitaia pemekran yang erjumlah sekitar sembilan orang ini dipilih secara aklamasi sesuai dengan keahliannya mereka masing-masing.

Terkait dengan nama Desa yaitu Cinta Mulya adalah berasal dari berbagai pendapat masyarakat kampung. Pada saat itu ada tiga kampung yang mengusulkan tentang nama desa. Dan usulan dari masyarakat ini di tampung oleh panitia Pemekaran. Dari kampung Nagrak sendiri masyarakatnya mengusulkan nama Gerak Mulya, dari masyarakat kampung Citanggulun mengusulkan namaTanggul Mulya sedankan dari masyarakat kampung Cipajaran mengusulkan nama Suka Mulya. Karena semua masyarakat kampung mengusulkan atau mengingin nama desa yang ada kata Mulya nya yang intinya mencintai kemulyaan maka disepakatilah nama Desa ini diberi nama Desa Cinta Mulya.

Desa ini dimekarkan sehubungan dengan keputusan pemerintah karena penduduknya sudah melebihi kapasitas. Pada waktu itu di Desa Cisempur ada sekitar 6.000 penduduk. Desa Cinta Mulya Sendiri pada waktu dulu terdiri dari dari Dusun Cipasir, Dusun Nagrak Satu, Nagrak Dua, Dusun Citanggulun Satu, Citanggulun Dua, Dusun Cibungur Satu Cibungur Dua, dan dusun Cipajaran Satu, dan Cipajaran Dua. Jadi tiap kampung dibagi menjadi dua dusun. Pada saat sekarang ini di Desa Cinta Mulya terdiri dari RW 1Cipasir, RW 2 Nagrak, RW 3 Citanggulun, RW 4 Citanggulun, RW 5 Cibungur, RW 6 Cipajaran, RW 7 Cibungur dan RW 8 Cipajaran.


Hubungan Desa Cinta Mulya dengan Desa Cisempur setelah terjadinya pemekaran

Hubungan Desa Cinta Mulya dengan Desa Cisempur masih ada yang pertama karena adanya pemakaman Umum yang terletak di Desa Cisempur yaitu Pemakaman Pasir Pogor. Yang kedua, karena adanya saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian Desa Cisempur saluran irigasi ini melewati Desa Cinta Mulya. Artinya ada kerja sama di bidang irigasi atau pengairan. Selain itu Desa Cinta Mulya juga bekerja sama dengan desa Cisempur terkait dengan pembangunan jalan, dan tempat penampungan sampah. Dan Desa Cinta Mulya juga melakukan kerja sama dibidang pemerintahan, Kesehatan, dan pelayanan terhadap masyarakat terutama bagi daerah perbatasan Desa Cinta Mulya dan Desa Cisempur

Kehidupan Agama, dan Sosial masyarakat Desa Cinta Mulya.

Pada awal pemekaran, pada tahun 1983 mayoritas penduduk Desa Cinta Mulya adalah penduduk asli tapi setelah adanya PT. KAHATEX mulailah ada penambahan penduduk pendatang yang kebanyakan menjadi karyawan atau pekerja PT. KAHATEX yang kemudian mengontrak rumah dan tinggal di desa Cinta Mulya . dan sebagian dari karyawan ini pun memilki rumah sendiri di desa ini. Pada saat sekarang ini masyarakt Desa Cinta Mulya terdiri dari 70 % penduduk asli dan 30% penduduk pendatang.

Mayoritas agama desa Cinta Mulya adalah Islam tetapi setelah adanya pendatang yaitu karyawan yang bejerja di PT. KAHATEX mulailah ada penduduk yang beragama Kristen, Hindu dan Budha. Dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Cinta Mulya hidup rukun dan damai. Didesa Cinta Mulya sendiri yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang terdiri dari berbagai aliran diantaranya adalah Muhamadiyah, Quruiyah, Ahli Sunnah Waljamaah, dan persis selain itu di Desa Cinta Mulya juga ada berbagai aliran tarekat seperti tarekat Qodariyah, tarekat Naqsabandiyah, terakat Qijanu, tarekat Wahidiyah. Walaupun masyarakat desa Cinta Mulya memiliki aliran kepercayan mereka masing tetapi mereka tetap rukun tanpa terjadi permasalahan apalagi dengan penduduk yang beragama Islam dengan penduduk yang Non Islam yang menjadi permasalahan di Desa Cinta Mulya hanyalah permasalahan yang ditimbulkan oleh kenakalan anak-anak remaja yang sering berbuat Kriminal.

Mata Pencaharian Penduduk Cinta Mulya

Sebelum tahun 1999 mayoritas penduduk Desa Cinta Mulya hidup sebagai petani karean Desa Cinta Mulya banyak memiliki lahan yang cukup Subur bagi pertanian. Tetapi setelah berdirinya PT. KAHATEX yang terdiri dari PT. Insan Sandang, Banon, Supra tex yang berdiri diatas lahan yang luasnya 177 hektar. Masyarakat Cinta Mulya mulai bertukar mata pencaharian atau pekerjaan dari bertani ke Industri yaitu menjadi karyawan atau pekerja di PT. KAHATEX. Selain bekerja di bidang Industri Masyarakat Cinta Mulya juga memperoleh penghasilan dari menyewakan rumah-rumah kontrakan bagi karyawan-karyawan PT. KAHATEX.

Oleh : Faqih Rohman Syafei dan Wandra